Inilah Amalan Di Hari Raya Idul Adha

Pada postingan kali ini kita akan mempelajari bersama tentang Amalan yang disyariatkan di hari raya Idul Adha. Penulis tidak meneliti lebih lanjut tentang pembahasan ini, penulis cuma sekedar menyampaikan maksud dari Imam An Nawawi dalam kitab beliau Al Adzkar. Tentang Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Adha. Mengenai hal ini, Imam An Nawawi membawakan hadits berikut:

Inilah Amalan Di Hari Raya Idul Adha

Artinya: Barangsiapa menghidupkan malam hari raya ied, hatinya tidak akan mati di saat banyak hati yang mati. Namun, hadits yang beliau bawakan adalah hadits dhoif jiddan (lemah sekali) bahkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini palsu (maudhu), sehingga hadits ini tidak bisa jadi dalil untuk menghidupkan malam hari raya ied. 

Mengenai menghidupkan malam hari raya ied cukup bagi kita berpegang pada dalil yang shohih yang menunjukkan keutamaan amalan pada awal dzulhijah. Yakni Mulailah bertakbir selepas shalat shubuh di hari Arofah. Menurut pendapat yang kuat, yang dipilih An Nawawi bahwa bertakbir ketika Idul Adha dimulai sejak: setelah shalat shubuh pada hari Arofah (9 Dzulhijah) hingga shalat Ashar pada akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah). Setelah itu takbir tersebut selesai. Apa Saja Bacaan Takbirnya? 

Imam An Nawawi mengatakan bahwa boleh dengan membaca ALLAHU AKBAR, sebanyak 3 kali berturut-turut. Dan ini boleh diucapkan berulang kali semau kita. Atau boleh juga mengucapkan seperti kebiasaan kebanyakan orang di indonesia seperti: ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAHIL HAMD. Bacaan ini juga tidak apa-apa untuk diamalkan sebagaimana pendapat An Nawawi dan juga pendapat ulama-ulama Syafiiyah lainnya. 

Apakah boleh bertakbir setelah selesai shalat? 

Imam An Nawawi mengatakan bahwa mengucapkan takbir disyariatkan setelah selesai shalat, baik itu setelah selesai shalat wajib, shalat sunnah, dan shalat lainnya. Namun apakah harus bareng-bareng mengikuti imam, sebagaimana dalam shalat kita mengikuti gerakan-gerakannya? 

Imam An Nawawi berpendapat bahwa apabila makmum bertakbir sendiri, lalu imam pun bertakbir, maka itu yang lebih tepat, karena makmum tidak perlu mengikuti imam karena mengikuti imam sudah selesai setelah selesai salam. 

Kemudian sebagai catatan tambahan yang mesti diperhatikan bahwa sebaiknya bertakbir itu dilakukan sendiri-sendiri dan bukan bareng-bareng. Inilah yang lebih sesuai dengan petunjuk nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dan bacaan takbir tidak hanya dilakukan setelah selesai shalat, kita juga boleh melakukan setiap saat selama masih dalam hari-hari yang disyariatkan untuk bertakbir. Yang terutama mesti diperhatikan lagi, takbiran tidak mesti dilakukan sampai tengah malam atau bahkan shubuh sebagaimana praktek sebagian kaum muslimin saat ini.

Baca juga: Bolehkah Menjual Kulit/Daging Qurban?

Bahkan Imam An Nawawi mengatakan bahwa ada pula ulama yang berpendapat cuma sesaat, tidak mesti bertakbir pada setiap malam. Jika takbiran tersebut melalaikan diri dari sesuatu yang lebih wajib seperti orang jadi lalai dari shalat shubuh atau menyebabkan kantuk sehingga bermalas malasan untuk shalat ied, maka pada saat itu takbiran menjadi terlarang karena dapat melalaikan dari yang wajib atau yang lebih utama. Wallahu alam. Semoga bermanfat.

Post a Comment for "Inilah Amalan Di Hari Raya Idul Adha "